Bupati Beltim Mengapresiasi Festival Nepak Belulang 

Beltim, SorotBabelNews.com Bupati Belitung Timur (Beltim) Burhanudin mengapresiasi digelarnya Festival Nepak Belulang yang merupakan festival budaya Desa Lalang sebagai upaya untuk mengembangkan dan menggali potensi kebudayaan terutama potensi budaya Hadra Kabupaten Beltim.

“Saya apresiasi digelarnya Festival Nepak Belulang yang juga merupakan percontohan yang baik bagi desa-desa di Kabupaten Beltim untuk mengembangkan potensi desanya  dalam bidang kebudayaan,” kata Burhanudin yang akrab disapa Aan saat membuka Festival Nepak Belulang di Pantai Nyiur Melambai, Desa Lalang, Jumat (22/9) malam.

Dalam Festival Budaya Nepak Belulang yang berlangsung 3 hari (22-24 September 2023) ini dihadiri juga Ketua DPRD Kabupaten Beltim Fezzi Uktolseja, Sarwan selaku Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Beltim, Camat Manggar Herri Susanto, Kades Lalang Muhammad dan undangan lainnya.

Dijelaskan Aan, dengan semakin meningkatnya eksistensi pertunjukan budaya masyarakat tentunya akan berpengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat terutama para UMKM yang ada di Kabupaten Beltim.

“Festival Nepak Belulang ini haruslah kita maknai sebagai bentuk pemanfaatan dari potensi budaya Hadra Belitong.Bukanlah hal yang tidak mungkin budaya Hadra ini akan semakin dikenal wisatawan yang berkunjung menyaksikan pertunjukan budaya ini dan berdampak perekonomian masyarakat,” ungkap Aan.

Disisi lain, Wira Sudharma selaku pendamping kebudayaan Desa Budaya Lalang menyampaikan tujuan diselenggarakannya Festival Budaya di Desa Lalang sebagai wujud pengembangan dan pemanfaatan potensi budaya di desa sekaligus sebagai momen silaturahmi sanggar hadra di Kabupaten Beltim.

“Festival Nepak Belulang mengusung tema “Bedaye Kun Budaye” ini kita maknai sebagai bentuk pemanfaatan dari potensi Budaya Hadra Belitong khususnya Hadra Mai’indi Desa Lalang untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Wira.

Kegiatan ini diisi dengan berbagai kegiatan di Pantai Nyiur Melambai Manggar  yakni bazar pembangunan desa dan UMKM, lomba ngayun (senandung menidurkan anak), diskusi terpumpun “Penyusunan Buku Bunga Rampai : sejarah, adab dan pukulan hadra Ma’indi Desa Lalang, atraksi budaya antu bubu.*hms

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *