Kapolres Belitung Pimpin Apel Deklarasi Pembubaran Perang Sarung di Wilayah Kabupaten Belitung
Belitung, SorotBabelNews.com- Kapolres Belitung AKBP Deddy Dwitiya Putra, S.H., S.I.K. pimpin langsung Apel Deklarasi Pembubaran Perang Sarung yang berlangsung di Mapolres Belitung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengakhiri aksi perang sarung di kalangan pelajar serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan dan ketertiban di masyarakat.
Turut hadir dalam apel ini Wakapolres Belitung, para Pejabat Utama (PJU) Polres Belitung, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Subagio, seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Tanjungpandan, para orang tua, serta personel Polres Belitung.
Dalam kegiatan ini, para pelajar yang sebelumnya terlibat dalam aksi perang sarung membacakan Deklarasi Pemuda Kabupaten Belitung, yang intinya mereka tidak akan melakukan tindakan serupa dalam bentuk apapun dan akan menjaga keamanan dan ketertiban sekaligus mendukung sepenuhnya upaya pihak kepolisian dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Setelah pembacaan deklarasi, acara dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi serta pemusnahan atribut perang sarung, termasuk bendera dan perlengkapan lainnya, sebagai simbol berakhirnya praktik yang dapat mengganggu ketertiban umum tersebut.
Kapolres Belitung dalam sambutannya menegaskan bahwa perang sarung bukan sekadar permainan, tetapi telah berkembang menjadi tindakan yang berpotensi membahayakan keselamatan dan ketertiban masyarakat.
“Kami berharap melalui deklarasi ini, para pelajar dapat memahami dampak negatif dari perang sarung dan lebih fokus pada kegiatan yang lebih positif serta bermanfaat bagi masa depan mereka,” ujar AKBP Deddy Dwitiya Putra.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung, Subagio, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Polres Belitung dalam mengedukasi para pelajar agar tidak lagi terlibat dalam perang sarung.
“Kami sangat mendukung deklarasi ini sebagai langkah positif dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi para siswa. Pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi juga pembentukan karakter agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang bertanggung jawab dan disiplin,” ujar Subagio.
Sementara itu, salah satu orang tua siswa, mengungkapkan rasa syukur dan harapannya setelah anaknya mengikuti deklarasi ini.
“Sebagai orang tua, tentu saya sangat khawatir terhadap perilaku anak-anak yang ikut perang sarung. Dengan adanya deklarasi ini, kami berharap mereka lebih memahami akibat dari tindakan mereka dan tidak lagi terlibat dalam aktivitas yang membahayakan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Polres Belitung yang telah peduli dan memberikan pembinaan kepada anak-anak kami. Semoga kegiatan seperti ini terus dilakukan demi keamanan dan masa depan generasi muda, ” ungkapnya.
Dengan adanya deklarasi ini, diharapkan tidak ada lagi aksi perang sarung di Kabupaten Belitung, dan para pelajar dapat lebih disiplin serta berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Di akhir kegiatan, Kasat Binmas Polres Belitung AKP Amsar, turut memberikan himbauan kepada para pelajar yang terlibat dalam aksi perang sarung. Amsar menekankan agar mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut dan lebih bijak dalam menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat.
“Kami berharap adik-adik sekalian dapat mengambil pelajaran dari kegiatan ini. Jangan sampai mengulangi tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Jadilah generasi muda yang berprestasi, menjaga persaudaraan, dan selalu menghormati aturan yang ada,” ujar AKP Amsar.
Dengan adanya komitmen dari para pelajar serta dukungan dari berbagai pihak, diharapkan upaya pencegahan aksi perang sarung ini dapat berjalan efektif demi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Belitung.*Hms Polres Belitung.