Perwakilan FPMB Disambut Hangat Oleh Pj Bupati Dan Ketua DPRD Belitung

Belitung, SorotBabelNews.com– Aksi massa dari Forum Perjuangan Masyarakat Belantu (FPMB) yang menyampaikan orasi didepan gedung DPRD Kabupaten Belitung disambut hangat oleh Pj Bupati Belitung Yuspian, S.Sos.,M.I.R. dan Ketua DPRD Kabupaten Belitung beserta anggota di ruangan DPRD Belitung, Selasa 9 Januari 2023.

Musyawarah yang di pimpin Ansori selaku Ketau DPRD Kabupaten Belitung, dihadiri langsung oleh Pj Bupati Belitung Yuspian dan dinas terkait bertujuan untuk mencarikan solusi dan jalan terbaik dalam memecahkan masalah yang ada di 7 desa terdampak oleh perkebunan kelapa sawit milik PT Foresta Lestari Dwikarya.

“Seperti kita ketahui akibat konflik tersebut menyebabkan Martoni dan 10 orang lainnya bersentuhan dengan hukum, saya berharap kepada teman teman semua untuk menjaga ketertiban dan jangan melakukan aksi aksi anarkis yang dapat menimbulkan permasalahan dengan hukum. Kami dari DPRD Belitung akan selalu mendukung dan menyampaikan apa yang menjadi keinginan masyarakat” ucap Ansori.

Lanjut Ansori, Kami tetap tidak akan tinggal diam terkait konflik ini, kita tetap terus berkoordinasi dengan instansi instansi terkait untuk mencari jalan terbaiknya.

Sementara itu Pj Bupati Belitung juga menyampaikan, kita akan segera melakukan kunjungan ke kantor PT Foresta Lestari Dwikarya bersama dengan DPR secepatnya.

“Untuk itu kita meminta kepada perwakilan masyarakat yang terdampak oleh perkebunan kelapa sawit PT Foresta Lestari Dwikarya dari 7 desa agar turut serta,” terang Pj Bupati Belitung Yuspian.

Pantauan media ini dilokasi aksi Massa Forum Perjuangan Masyarakat Belantu (FPMB) tampak massa membawa spanduk yang bertuliskan bermacam macam tulisan seperti, CABUT IZIN PT Foresta Lestari Dwikarya, BEBASKAN 11 PEJUANG KEADILAN MEMBALONG, PILIH CALEG YANG BENAR-BENAR MEMPERJUANGKAN RAKYAT DENGAN VISI MISINYA YANG BAIK, BUKAN JANJI YANG OMDO SAAT JADI WAKIL RAKYAT. Selain itu juga anak satu satunya Martoni menyampaikan apa yang dirasakannya selama ini, saat orangtuanya mendekam dalam jeruji besi demi memperjuangkan hak hak masyarakat yang terdampak oleh perkebunan kelapa sawit PT Foresta Lestari Dwikarya.

“Dimana letak salah ayah saya, ayah saya bukan penjahat” ucap anak gadis Martoni sambil terbata bata menahan kesedihannya.*AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *