Tutupnya Meja Goyang, Ini Tanggapan Ketua LSM Tempur


Belitung, SorotBabelNews.com- Menjamurnya Meja Goyang atau alat yang memisahkan pasir timah dari mineral ikutan dan pasir seusai ditambang, yang mana diketahui selama ini menjamur di Kabupaten Belitung kini lenyap seakan ditelan bumi, begitu juga dengan kolektor pasir timah juga ikut menghilang.

Menurut nara sumber yang dihimpun oleh media ini terkait tutup nya meja goyang adalah dampak dari ditetapkannya bos besar kolektor pasir timah asal bangka oleh Tim penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung beberapa bulan lalu.

“Saya rasa dampak itulah yang membuat bos atau pemilik meja goyang yang ada di Kabupaten Belitung pada tutup semua, dari situlah kita dapat menilai bahwa meja goyang yang menjamur selama ini tidak jelas legallitasnya. Kalau jelas kenapa mereka atau kolektor pasir timah pada menghilang bagaikan ditelan bumi,” ujarnya

Herlambang selaku Ketua LSM Tempur (Team Pembela Rakyat) juga menghimbau agar permasalahan timah di belitung ini , agar pemerintah dan aparat penegak hukum lebih bijak dalam menyikapi permasalahan ini karena, melihat fenomena tutupnya meja meja goyang timah yg selama ini menjadi tempat masyarakat menggoyang timah dan menjual timah semua pada tutup.

“Kejadian ini tentu saja sangat berdampak pada roda perekonomian, khususnya perekonomian masyarakat belitung yang umumnya menggantungkan harapannya pada timah,” ucap Herlambang kepada SorotBabelNews.com, Kamis 7 Maret 2024.

Sementara itu, Pj Bupati Belitung, Yuspian ketika dikonfirmasi media ini via pesan WhatsApp mengenai tutupnya meja goyang dan kolektor timah membalas, kite ikut aturan hukum saja, InsyaAllah pintu rizki sangat luas, jawab Pj Bupati Belitung, Yuspian Kamis 7 Maret 2024 siang.

Pantauan media ini dilapangan terkait tidak bukanya meja goyang dan kolektor timah memang benar adanya, untuk itu sangat diharapkan kepada pemerintah daerah maupun pusat dapat mengambil sikap terkait perihal tersebut, karena kebanyakan masyarakat belitung bergantung hidup dengan adanya tambang pasir timah.

“Bagaimana mereka ingin melakukan aktifitas penambangan pasir timah, kalau tidak ada yang membeli,”.*AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *